AGAR NAMPAK BERKUASA

... memba atau menyamar adalah strategi. Namun ada pula yang memba "kudung lulang macan", yaitu mengatasnamakan orang yang sedang berkuasa, agar seolah-olah dirinya juga berkuasa sehingga berharap segala ucapannya diikuti

AGAR NAMPAK BERKUASA

Agar Nampak Berkuasa


Memba, memiliki arti semacam nyaru atau menyamar. Di dalam dunia pewayang memba bukan untuk operasi intelejen memata-matai seperti dalam film-film detektif. Memba umumnya digunakan untuk mengelabuhi orang lain agar dirinya dapat memperolah sesuatu atau pusaka yang berharga dari orang lain tanpa melalui adu fisik. Sebab pusaka yang berharga tentu akan dengan gigih dipertahankan oleh pemiliknya, dengan memba maka pemilik pusaka dapat dikelabuhi.
Al kisah setelah Pandawa melakukan ritual yang berat dan melelahkan akhirnya mereka mendapatkan pusaka berupa wahyu Jamus Kalima Sada. Sang Hyang Wenang memberikan wahyu ini sebagai janji bagi pemegangnya kelak akan menyandang kesejahteraan dan kenikmatan sepanjang hidupnya. Demi mendengar hal itu maka para wayang lainpun ingin mendapatkan pula. Tapi sayang oleh sang dalang, Jamus Kalima Sada dibuat hanya sebiji saja...!
Adalah Resi Bisma, sang pamomong Kurawa mencari cara untuk merebut Pusaka Jamus. Dipilihlah strategi, Bisma memba menjadi Kresna yang konon adalah pamomongnya Pandawa. Bisma berfikir jika dirinya memba menjadi Kresna, maka Pandawa akan menurut apapun yang diperintahkan. Benar..! Pandawa yang masih dalam kondisi kelelahan, maka menyerahkan Pusaka itu kepada Kresna untuk disimpan. Tak dinyana Kresna yang menerima Pusaka tenyata adalah Bisma yang sedang memba. Sontak para anak Pandawa diperintahkan mengejar Bisma untuk merebut kembali Pusaka Jamus. Namun Gatotkaca, Antareja, Antasena bukan lawan fisik Bisma. Semua anak Pandawa itu jatuh tersungkur melawan wayang senior, sang Resi Bisma.
Tak kurang akal, Kresna yang tidak terima dirinya digunakan oleh Bisma untuk mengelabuhi Pandawa pun akhirnya menggunakan strategi yang sama yaitu mengutus Abimanyu putra Arjuna untuk memba menjadi Sengkuni. Singkat cerita, Bisma yang telah membawa lari Pusaka Jamus bertemu dengan Sengkuni. Pusaka Jamus diserahkan kepada Sengkuni dengan nafas yang masih terengah-engah setelah melayani adu fisik dengan anak Pandawa. Betapapun saktinya Bisma tetap kelalahan juga, sehingga hilang kewaspadaannya. Sengkuni yang berada dihadapan Bisma sebanarnya adalah Abimanyu. Kini Pusaka Jamus telah berada di dalam genggaman Abimanyu. 
Abimanyu oleh gawe, berhasil merebut Pusaka Jamus. Langsung menemui Kresna untuk menyerahkan Pusaka Jamus sebelum lepas dari genggamannya.
"Bagaimana Cah Bagus Abimanyu, apakah Pusaka Jamus berhasil kamu rebut?" tanya Kresna dengan nada kecemasan.
"Jangan khawatir Wa Prabu, Pusaka telah berhasil saya rebut. Selanjutnya Pusaka saya serahkan kepada Wa Prabu agar aman menjadi piandel sesembahan sekaligus orang tua saya" jawab Abimanyu seraya menyerahkan Pusaka Jamus Kalima Sada.
Tak disangka..! Kresna yang ini pun ternyata bukanlah Kresna yang sebenarnya, tapi wayang pendukung Kurawa yang memba menjadi Kresna.
Dalang: "Para pemirsa, saat ini sudah waktu subuh. Maka pagelaran wayang ini akan kita sudahi. Mengenai pertanyaan siapa wayang yang menyamar menjadi Kresna tidak perlu dibahas lagi. Intinya sudah jelas, bahwa memba adalah strategi. Namun ada pula yang memba "kudung lulang macan", yaitu mengatasnamakan orang yang sedang berkuasa, agar seolah-olah dirinya juga berkuasa sehingga berharap segala ucapannya diikuti. Sekian". (mo)
Oleh: Mbah Atmo Kulonkali.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0