ANTARA SARTRE DAN GOFFMAN
Antara Sartre dan Goffman.
.
Tuan bertitah agar berpura-pura hidup sederhana, padahal hamba sedang mimpikan hidup berkecukupan.
Sartre bilang:
"Kepura-puraan itu menghilangkan jati diri sebagai otentisitas hidup" (1943).
Tiga belas tahun kemudian Goffman berkilah:
"Berpura-pura itu normal bahkan perlu, sebagai cara agar diterima oleh lingkungan" (1956).
Lalu, delapan puluh dua tahun kemudian hamba menikmati kopi saset di pojokan kantin (2025)
What's Your Reaction?